Kembali ke Titik Awal


Detik semakin menua,sepertinya sudah saatnya untuk menghitung dari 0 lagi. Bukankah kita jiwa-jiwa yang suka memulai walau terkadang tidak pandai untuk mengakhiri sesuatu hal? Sangat banyak yang kita dapatkan di tahun kemarin, benar begitu Pena? 

Mari berjalan mundur sebentar, kita ikuti kemana langkah-langkah ini pernah berpijak, kemana logika dan perasaan saling bertarung sengit, kemana kita pernah penuh harap, jatuh dan akhirnya memutuskan untuk kembali merangkak, berjalan dan berlari.

Saat kita mulai membukanya, ingatan-ingatan itu meloncat bak peluru. Mungkin biasakan untuk menulisnya dengan runtut adalah sebuah ide yang baik. Oke akan aku lakukan untuk ke depannya


Thanks 2014 for all memories


2014, menjadi tahun terakhir di masa abu-abuku. Sekaligus tahun awal di masa perkuliahan. Aku sering kali diingatkan untuk jangan pernah setengah-setengah untuk melakukan apapun itu. Setengah-setengah terkesan tidak tuntas, tidak selesai. Tapi tahun ini pengecualian untuk semuanya. Karena menjadi pelajar di bagian tahun awal dan mahasiswa di bagian tahun akhir bak transformasi dari ulat menjadi kupu-kupu. Lalu dimana fase kepompong? Kepompong aku artikan sebagai masa diam. Namun percayalah bukan diam dalam artian tidak melakukan apapun, namun diam untuk berpikir 2 3 bahkan puluhan kali untuk langkah panjang selanjutnya. Menepi untuk doa-doa yang lebih panjang dari biasanya dan sujud adalah penutupnya. Bukankah ulat yang buruk rupa memerlukan waktu untuk menjelma menjadi kupu-kupu yang lebih indah? Masih dalam ingatan fase kepompongku yang penuh harapan, doa dan perjuangan. Tentang kampus yang sebenarnya diharapkan, namun pada akhirnya ketika dia datang aku justru menolaknya. Tentang doa dan perjuangan di tes masuk PTN dan lain sebagainya. Oke di posting berikutnya akan aku jadikan posting khusus yang akan membahas itu semua. Tahun ini mematahkan semua hal, karena menjadi setengah tak selamanya buruk. Menjadi 2 warna yang padu padan menghasilkan gradasi yang lebih indah.

Banyak tawa, canda, pahit manisnya hidup yang terangkum di tahun 2014 yang sepertinya sudah cukup terlambat untuk diulas satu persatu. Untuk itu  semoga foto-foto ini dapat mewakili semuanya.

Tahun terakhir bersama Elkoga Radio Bali, tapi yakinlah kita akan memulainya lagi ;)

Lulus dari SMAN 7 Denpasar, mari rayakan bersama :D

Selebrasi di Denpasar salah satunya ya begini :D

Graduation Day at Sanur Paradise

Gagal SNMPTN, kecewa? Iya. Bangkit? Pasti

Salah satu air terjun terbaik di Bali, tentunya bersama orang-orang terbaik pula

Menjadi bagian  Fakultas Hukum Universitas Airlangga 2014

Lomba debat pertama sebagai mahasiswa di Fakultas Hukum Undip, Semarang

Lomba debat kedua di Fakultas Kedokteran Unair

Alhamdulillah

Akhir tahun ditutup dengan bergabung bersama keluarga baru, Radio Universitas Airlangga, yeah!

Mungkin masih ada beberapa kisah yang tercecer dan belum sempat dipilah, namun pada akhirnya di setiap tahun selalu ada kisah yang mampu menutupnya dengan manis. Untuk 2015 apa yang akan kita lakukan? Memulai untuk membuat resolusi, dan fokus untuk memulainya satu persatu sepertinya menarik...


Pada akhirnya kita hidup di dunia sebagai manusia selalu mempunyai 2 pilihan. Ingin membuat hari kita sendiri atau menjalani hari kita sesuai keadaan. Tidak ada salahnya memang untuk berjalan seadanya seperti air mengalir. Namun bukankah hidupmu akan lebih berkesan jika airmu beriak dan lebih berarus?

2015, semuanya sudah kutulis rapi, dan di akhir tahun nanti mari kita lihat apa kita telah berhasil mewujudkan semua rencana itu, sudah hampir menyelesaikannya atau masih akan memulai beberapa bagian diantaranya. 


2015 won't change anything unless you do!





Kota Pahlawan, 3 Januari 2015


V.E


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thankyou Triplogic

Cerita di Jakarta Bersama Triplogic

Surabaya-Jakarta Bersama Triplogic